10-fast-finger-speedtest

Rabu, 26 November 2008

SEJARAH AYAT KURSI

Ayat ini diturunkan setelah hijrah. Semasa penurunannya ia telah diiringi oleh beribu-ribu malaikat kerana kehebatan dankemuliaannya. Syaitan dan iblis juga menjadi gempar kerana adanya satu perintang dalam perjuangan mereka. Rasullah s. a. w. dengan segeramemerintahkan Zaid bt sabit menulis serta menyebarkannya. Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kaliselepas sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah atau hendak musafir, InsyaAllah akan terpeliharalah dirinyadari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya jugaakan terpelihara dengan izin Allah s. w. t. Mengikut keterangan dari kitab"Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah,dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia darisegala bencana dengan izin Allah. Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, InsyaAllah Allah akan mencerdaskan akal fikirannya serta Fadhilat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-Hadis Rasullullahs. a. w. bersabda bermaksud: "Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allahhilangkan segala kefakiran di depan matanya." Sabda baginda lagi; "Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat,kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar." Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipeliharaAllah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad. Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan. Pengamal ayat Kursi juga, dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasukirumah. Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya. Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, Insya-Allah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar. Jika andaberpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu eloklah anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin. Barang siapamembaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sembahyang yanglain. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapamembacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atasrumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya. Barang siapamembaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sembahyang Fardhu, Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat. Barang siapamembaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allahazza wajalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah sepertiorang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid. Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allahberkenan memberi pertolongan kepadanya Dari Abdullah bin 'Amr r. a. , Rasullullah s. a. w. bersabda, "
SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT....

Selasa, 25 November 2008

DOA DAN HATI

Orang-orang yang Didoakan oleh Malaikat
Allah SWT berfirman, “Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28) Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang duduk menunggu shalat.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya
‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Shahih Muslim no. 469)
Tips (dari tazkirah seorang ustaz) Cara membersihkan hati

1.sentiasa bersangka baik
-sangka buruk datang dari syaitan
-sangka buruk datang dari hati yang sakit
-maka elakkan sangka buruk
2.buang segala hasad dengki
-cuba rasa senang bila lihat orang senang
-cuba rasa susah bila lihat orang susah
3.Untuk jauh dari gangguan syaitan
(berkaitan dengan keluarnya darah Istihadah bagi wanita)
-sentiasa berada dalam keadaan berwuduk semasa suci dari hadas besar
-banyakkan membaca al-quran dengan tartil
-selalu cuba melapangkan waktu ke majlis ilmu
-sering membaca ayat Kursi dan zikir2 lainnya
-istiqamah solat Dhuha
-banyakkan bersedekah

Isnin, 24 November 2008

HIASI HATI DENGAN TANGIS

Menghias Hati Dengan MenangisEditor: deynarashid
“Andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, nescaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Bukhari dan Muslim)

Indahnya hidup dengan celupan iman. Saat itulah terasa bahwa dunia bukan segala-galanya. Ada yang jauh lebih besar dari yang ada di depan mata. Semuanya teramat kecil dibanding dengan balasan dan siksa Allah swt.
Bekunya airmata dari kerasnya hati,
Kerasnya hati dari banyaknya dosa,
Banyaknya dosa dari lupanya mati,
Lupanya mati kerana terlalu cintakan dunia,

Menyadari bahwa dosa diri tak akan terpikul di pundak orang lain Siapa pun kita, jangan pernah berpikir bahawa dosa-dosa yang telah dilakukan akan di pikul oleh orang lain. Siapa pun. Pemimpinkah, tokoh yang punya banyak pengikutkah, orang kayakah. Semua kebaikan dan keburukan akan kembali ke pelakunya. Maha Benar Allah dengan firman-Nya dalam surah Al-An’am ayat 164.
“…Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakanNya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.” Lalu, pernahkah kita menghitung-hitung dosa yang telah kita lakukan. Seberapa banyak dan besar dosa-dosa itu. Jangan-jangan, hitungannya tak berbeza dengan jumlah nikmat Allah yang kita terima. Atau bahkan, jauh lebih banyak lagi. Masihkah kita merasa aman dengan mutu diri seperti itu. Belumkah tersedar kalau tak seorang pun mampu menjamin bahawa esok kita belum berpisah dengan dunia. Belumkah tersedar kalau tak seorang pun boleh yakin bahawa esok ia masih boleh beramal. Belumkah tersedar kalau kelak masing-masing kita sibuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan. Menyedari bahawa diri teramat hina di hadapan Yang Maha Agung.
Di antara keindahan iman adalah anugerah pemahaman bahawa kita begitu hina di hadapan Allah swt. Saat itulah, seorang hamba menemukan jati diri yang sebenarnya. Ia datang ke dunia ini tanpa membawa apa-apa. Dan akan kembali dengan selembar kain putih. Itu pun karena jasa baik orang lain. Apa yang kita dapatkan pun tak lebih dari anugerah Allah yang tersalur lewat lingkungan. Kita pandai kerana orang tua menyekolahkan kita. Seperi itulah sunnatullah yang menjadi kelaziman bagi setiap orang tua. Kekayaan yang kita peroleh mungkin berasal dari warisan orang tua atau kerana berkah lingkungan yang tidak lain Allah berikan kepada kita.
Kita begitu faqir di hadapan Allah swt. Seperti itulah Allah nyatakan dalam surah Faathir ayat 15 sampai 17,
“Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, nescaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.”
Menyedari bahawa syurga tidak dapat dimasuki hanya dengan amal yang sedikit Mungkin, pernah terangan-angan dalam benak kita bahawa sudah menjadi kemestian kalau Allah swt. akan memasukkan kita ke dalam syurga. Fikiran itu mengalir lantaran merasa diri telah begitu banyak beramal. Siang malam, tak henti-hentinya kita menunaikan ibadah. “Pasti, pasti saya akan masuk syurga,” begitulah keyakinan diri itu muncul kerana melihat amal diri sudah lebih dari cukup. Namun, ketika perbandingan nilai dilayangkan jauh ke generasi sahabat Rasul, kita akan melihat pemandangan lain. Bahawa, para generasi sekelian sahabat pun tidak pernah aman kalau mereka pasti masuk syurga. Dan seperti itulah dasar pijakan mereka ketika ada order-order baru yang diperintahkan Rasulullah. Begitulah ketika turun perintah hijrah. Mereka menatap segala bayang-bayang suram soal sanak keluarga yang ditinggal, harta yang pasti akan disita, dengan satu harapan: Allah pasti akan memberikan balasan yang terbaik. Dan itu adalah pilihan yang tak boleh disia-siakan.
Begitu pun ketika secara tidak disengaja, Allah mempertemukan mereka dengan pasukan yang tiga kali lebih banyak dalam daerah yang bernama Badar. Dan taruhan saat itu bukan hal nyawa. Lagi-lagi, semua itu mereka tempuh demi menyongsong investasi besar, meraih syurga. Begitulah Allah menggambarkan mereka dalam surah Al-baqarah ayat 214.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” Menyadari bahawa azab Allah teramat pedih Apa yang bisa kita bayangkan ketika suatu ketika semua manusia berkumpul dalam tempat luas yang tak seorang pun punya hak istimewa kecuali dengan izin Allah.
Jangankan hak istimewa, pakaian pun tak ada. Yang jelas dalam benak manusia saat itu cuma pada dua pilihan: syurga atau neraka. Di dua tempat itulah pilihan akhir nasib seorang anak manusia.
“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. 80: 34-37) Mulailah bayang-bayang pedihnya siksa neraka tergambar jelas. Kematian di dunia cuma sekali. Sementara, di neraka orang tidak pernah mati. Selamanya merasakan pedihnya siksa. Terus, dan selamanya. Seperti apa siksa neraka, Rasulullah saw pernah menggambarkan sebuah contoh siksa yang paling ringan. “Sesungguhnya seringan-ringan siksa penghuni neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat bahawa tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi penghuni neraka.” (Bukhari dan Muslim)

Belum saatnyakah kita menangis di hadapan Allah. Atau jangan-jangan, hati kita sudah teramat keras untuk tersentuh dengan kekuasaan Allah yang teramat jelas di hadapan kita. Imam Ghazali pernah memberi nasihat: menangislah... ketika nikmat itu masih ada pada kita...segalanya milik Allah Yang Maha Kaya
Jika seseorang hamba Allah tidak lagi mudah menangis kerana takut dengan kekuasaan Allah. Jesteru menangislah kerana ketidakmampuan itu.
syukran.

Ahad, 23 November 2008

PERKARA YANG MENYEKAT REZEKI.

Bismillah..
Terdapat beberapa perkara yang mempunyai kaitan dengan kesusahan atau secara lebih khusus sebagai penyebab ditimpa kesusahan dan penderitaan yang mana pada kebiasaannya kita mengambil ringan tentang perkara tersebut.
Dalam kitab Al-Barakah fi Fadhl lis Sa'yi Wal Harakah yang disusun oleh Abi Abdillah Muhammad bin Abdul Rahman Al-Habsyi telah diterangkan perkara yang mempunyai hubung kait dengan kesusahan seseorang.
1. Tidak sembahyang atau solat.
2. Tidak membaca Bismillah ketika hendak makan.
3. makan atas pinggan yang terbalik.
4. memakai kasut atau sandal memulakan sebelah kiri..
5. menganggap ringan apa2 yang terjatuh dalam hidangan makanan.
6. berwuduk' di tempat buang air besar atau air kecil.
7. suka bersandar pada pintu rumah.
8. suka duduk di atas tangga.
9. membiasakan diri mencuci tangan di dalam pinggan selepas makan.
10. membasuh tangan dengan tanah atau bekas tepung.
11. tidak membersihkan rumah.
12. membuang sampah atau menyapu dengan kain.
13. suka membersihkan rumah pada waktu malam.
14. suka tidur di atas muka.
15. membakar kulit bawang.
16. menjahit baju yang sedang dipakai.
17. mengelap muka dengan baju.
18. berdiri sambil bercekak pinggang.
19. tidur tidak memakai baju.
20. makan sebelum mandi hadas.
21. tergesa-gesa keluar dari masjid selepas menunaikan solat subuh.
22. pergi ke pasar sebelum matahari terbit.
23. lambat pulang dari masjid.
24. doakan perkara yang tidak baik terhadap ibubapa dan anak-anak.
25. kebiasaan tidak menutup makan yang dihidangkan.
26. suka memadam pelita dengan nafas.
27. membuang kutu kepala dalam keadaan hidup.
28. membasuh kaki dengan tangan kanan.
29. membuang air kecil pada air yang mengalir.
30. memakai seluar sambil berdiri.
31. memakai serban sambil duduk.
32. mandi junub di tempat buang air atau tempat najis.
33. makan dengan menggunakan dua jari.
34. berjalan di antara kambing.
35. berjalan di antara dua perempuan.
36. suka mempermainkan janggut.
37. suka meletakkan jari jemari tangan pada bahagian lutut.
38.. meletakkan tapak tangan pada hidung.
39. suka menggigit kuku dengan mulut.
40. mendedahkan aurat di bawah sinaran matahari dan bulan.
41. mengadap kiblat ketika membuang air besar atau air kecil.
42. menguap ketika solat.
43. meludah di tempat buang air besar atau air kecil.

Sabtu, 22 November 2008

Kasihnya ALLAH pada wanita "Keistimewaan yang Tuhan berikan kepada wanita terlalu banyaknya". "Kasihnya Tuhan kepada wanita!" Itulah kata-kata yang paling mudah digunakan untuk menggambarkan 'layanan' istimewa terhadap wanita dalam Islam. Sesungguhnya, tidak akan ada mana-mana ajaran, ideologi, isme atau agama lain yang dapat melayan wanita dengan sebegitu baik sepertimana Islam melayan wanitanya. Malah, kalau bergabung pun kesemua wanita yang cerdik pandai, berharta dan berkuasa di seluruh dunia ini untuk menambah hak dan pengiktirafan buat mereka, mereka pasti tidak akan mencapai taraf kemuliaan serta layanan baik yang Allah SWT tawarkan buat seorang wanita di dalam Islam.
Namun, ramai wanita yang tidak memahami hal ini. Lantaran itu kebanyakan mereka tertipu oleh nafsu sendiri dan merasa terkongkong dengan amalan atau larangan tertentu yang digunakan ke atas wanita Islam seperti amalan menutup aurat, larangan bergaul bebas, poligami, larangan wanita menjadi pemimpin dan lain-lain lagi. Mereka cukup takut dan gerun dengan kesemua amalan atau larangan yang dianggap sangat menindas wanita. Walhal kalau dikaji setiap satu amalan atau larangan itu, mudah sahaja untuk melihat hikmah dan kebaikannya kepada kaum wanita itu sendiri.Lalu kita melihat apa yang diperjuangkan oleh pejuang-pejuang hak wanita ialah mereka kalau boleh tidak mahu sebarang sekatan dikenakan ke atas mereka. Tentulah ini tidak munasabah.
Sedangkan manusia sendiri banyak membuat peraturan-peraturan serta larangan itu dan ini, atas alasan hendak menjaga keselamatan diri atau masyarakat awam. Contohnya, dalam soal lalu- lintas, terlalu banyak peraturan dan larangan yang manusia buat seperti jangan memandu melebihi had laju, tidak boleh letak kereta di garisan kuning, mesti berhenti apabila ada isyarat lampu merah, mesti hidupkan lampu selepas pukul 7 malam dan berbagai-bagai lagi.
Kalau dalam bidang sekecil ini pun perlu banyak peraturan dan larangan, sudah tentulah dalam bidang kehidupan lebih memerlukan lagi, dan lebih-lebih lagilah kalau skopnya itu jauh lebih luas iaitu untuk keselamatan dunia dan Akhirat.Tuhan sebenarnya sangat kasih dan memuliakan kaum wanita. Segala suruhan dan larangan yang Tuhan kenakan ke atas kaum wanita tidak lain dan tidak bukan ialah untuk memastikan keselamatan dirinya dan masyarakat dan sekali-kali bukan untuk menyusahkan mereka. Tetapi, atas hujah dan alasan apa dakwaan ini dibuat? Mari kita lihat satu persatu pengiktirafan yang diberikan olehTuhan kepada wanita, sama ada setara langsung atau pun tidak.
i) Gelaran bagi `isteri' di dalam Al Quran. Perkataan yang Allah SWT gunakan di dalam Al Quran untuk menunjukkan suami atau isteri adalah perkataan yang sama, sedangkan dalam bahasa- bahasa lain, perkataan untuk suami dan perkataan untuk isteri menggunakan dua perkataan yang berbeza. Misalnya, dalam bahasa Inggeris, perkataan untuk suami ialah `husband' manakala perkataan untuk isteri ialah `wife'. Sementara dalam bahasa Perancis pula, perkataan untuk suami ialah `mari' manakala perkataan `femme' untuk isteri.Tetapi di dalam Al Quran, suami dan isteri tidak disebut dua perkataan yang berbeza `zaujuh' dan `zaujati'. Hanya satu perkataan yang digunakan untuk kedua-duanya iaitu `zaujuh' yang bermakna `pasangan'. Islam melihat suami dan isteri adalah pasangan, penutup dan juga pelindung buat yang lain. Mereka dilihat sebagai sepasang, bukan berasingan. Sudah tentulah ini bermakna yang kaum lelaki di dalam Islam tidak dianggap lebih mulia daripada kaum wanitanya. Apabila kita mengatakan sepasang kaca mata, sepasang stokin atau sepasang baju, tentulah kita menganggap mereka setara dan tidak dapat dipisahkan di antara satu sama lain. Dan sudah tentulah kita tidak menganggap yang stokin kanan lebih hebat daripada stokin kiri atau kaca mata kanan lebih baik daripada kaca mata kiri. Begitulah tamsilannya sepasang suami isteri di dalam Islam seperti yang tercatat di dalam Al Quran. Namun, gelaran zaujuh ini hanya diberikan kepada isteri yang sama beriman. Bagi isteri yang tidak beriman, mereka tidak disebut zaujuh. Contohnya, isteri Nabi Lut dan isteri Nabi Nuh. Di dalam Al Quran, mereka disebut 'imraah', kerana isteri sebegini tidak dianggap pelengkap, pelindung atau penutup kepada suaminya.
ii) Pembelaan Rasulullah SAW terhadap wanita. Rasulullah SAW ada banyak menyatakan Hadis-Hadis yang menunjukkan betapa wanita itu dimuliakan di dalam Islam. Antaranya:
a. "Syurga di bawah telapak kaki ibu." Apakah wanita tidak rasa mulia dengan Hadis ini? Mengapa Rasulullah SAW memilih perkataan "di bawah telapak kaki" dan bukan "di dalam tangan" atau "di sisi" seorang ibu? Sudah tentu ini sangat menggambarkan mulianya seorang wanita di dalam Islam. Seorang yang faham tentu akan sangat memandang mulia, menghormati, membela serta berlumba-lumba untuk berkhidmat dan meng'hamba'kan diri kepada ibunya (dengan syarat segala yang dibuat itu tidak melanggar syariat). Tidakkah beruntung menjadi seorang ibu di dalam Islam? Dia tidak akan terbiar dan dipinggirkan, malah akan sentiasa dibela, dihormati dan dimuliakan oleh anak-anaknya.
b. "Orang yang paling baik dari antara kamu itu ialah yang paling baik kepada isi rumahnya, dan aku ini orang yang paling baik dari antara kamu kepada isi rumahku."
c. "Tidak akan memuliakan perempuan-perempuan melainkan orang yang mulia, dan tidak menghina akan perempuan-perempuan melainkan orang yang hina."(Hadis riwayat Ibnu `Asakir).
d. "Bergaullah kamu dengan isteri-isteri kamu dengan cara yang sopan. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) kerana mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."
e. "Janganlah seorang mukmin lelaki membenci kepada seorang (isterinya yang) mukminah, kerana walaupun ada satu perangainya yang lelaki itu tidak suka, tetapi (tentu) ada lain perangainya yang ia suka. "(Hadis riwayat Ahmad dan Muslim)
Demikianlah hak-hak istimewa seorang wanita yang diberi oleh Islam. Dalam satu masyarakat yang bertaqwa, kaum wanita tidak perlu bimbang yang mereka akan diperleceh, dipermain atau diperkotak-katikkan oleh kaum lelaki, sebaliknya mereka boleh yakin bahawa pihak lelaki akan sentiasa melindungi, menasihati, menegur dan membimbing mereka dengan ikhlas.
iii) Bahagian Tubuh Wanita Dianugerahkan Nama yang Mulia Dalam tubuh wanita, ada satu bahagian yang diberi nana yang begitu mulia iaitu RAHIM. Perkataan ini diambil dari nama Tuhan, yang bermaksud `Maha Penyayang'. Sudah tentulah Tuhan tidak akan memberikan nama yang semulia ini kepada sesuatu yang hina di sisi- Nya. Sudah tentu Tuhan akan memilih sesuatu yang mulia juga untuk dianugerahkan nama yang begitu mulia. Tuhan tidak berikan nama yang semulia ini kepada bahagian tubuh lelaki tetapi Dia memberikannya kepada bahagian tubuh wanita. Rahim inilah yang merupakan penghubung kepada makhluk. Di dalam rahimlah, wanita menjaga ciptaanTuhan dan memberi makan kepada apa yang Tuhan ciptakan. Kaum wanita sepatutnya merasa sangat malu kepada Tuhan kerana memberi penghargaan yang begitu tinggi kepada mereka. Siapa boleh nafikan kepentingan rahim untuk kewujudan manusia? Anugerah rahim kepada wanita sebenarnya sudah cukup untuk membuktikan akan mulianya wanita di sisi Tuhan.
iv) Diberi Pahala yang Berterusan. Wanita disebut `kurang dari sudut agama', tetapi ini bukan bermaksud yang wanita itu kurang dari sudut iman dan taqwanya. Mereka cuma kurang bersolat ketika datang haid dan nifas. Namun, oleh kerana di waktu-waktu lain mereka sentiasa bersolat, maka sepanjang waktu haid dan nifas itu, Tuhan tetap memberikan juga pahala solat sekiranya mereka dapat bersabar dengan keadaannya yang tidak selesa itu. Bayangkan seorang wanita yang baru melahirkan anak. Sudahlah digugurkan dosa-dosanya seperti seorang bayi yang baru lahir, diberikan pula pahala solat percuma sepanjang dia dalam keadaan nifas. Dan kalau dia sabar menyusu, memelihara dan melayan kerenah anaknya pula, makin banyaknya pahala yang Tuhan sediakan untuknya. Aduh! Maha Pemurahnya Tuhan kepada wanita. Maha Baiknya Tuhan kepada golongan yang sering dianggap lemah dan terpinggir ini! Kalaulah wanita-wanita pejuang hak asasi itu tahu begini sekali ganjaran- ganjaran yang Tuhan berikan kepada seorang wanita mukminah, pastilah mereka akan meninggalkan perjuangan mereka. Tidak ada apa-apa lagi hak yang perlu diperjuangkan oleh seorang wanita mukminah. Yang Tuhan tawarkan itu pun sudah terlampau banyaknya.

Jumaat, 21 November 2008

SUBHANALLAH... SAYANGNYA ALLAH KEPADA HAMBANYA.

RENUNGAN KITA BERSAMA
Assalamualaikum wr wb,
Rasulullah s.a.w. ada bersabda, katanya, "Setiap anak Adam akan dijaga oleh dua malaikat. Malaikat yang di sebelah kanan lebih berkuasa dari yang sebelah kiri. Sekiranya seseorang anak Adam melakukan dosa maka malaikat yang di sebelah kiri akan bertanya pada malaikat di sebelah kanan.
"Apakah yang harus aku catit?" Kata malaikat di sebelah kiri
"Jangan kamu catit dahulu dosanya sehingga ia melakukan 5 kesalahan." Kata Malaikat di sebelah kanan.
"Kalau ia telah melakukan 5 kesalahan, apa yang harus aku catitkan?" Tanya malaikat sebelah kiri lagi.
"Biarkannya, sehingga ia membuat kebaikan kerana kamitelah diberitahu oleh Allah s.w.t bahawa satu kebaikan akan mendapat 10 pahala. Oleh itu hapuskanlah 5 kesalahannya yang lalu sebagai tebusan dan kami masih simpankan untuknya 5 pahala lagi." Jawab malaikat kanan. Tercenganglah syaitan mendengarkannya lalu berkata, "Kalau macam ini sampai bilakah aku dapat merosakkan anak Adam." Demikianlah rahmat Allah pada hambanya, kasih sayangNya melimpah ruah tiadaterbatas hanya hambanya saja yang lalai dan leka dengan keseronokkan serta kemewahan dunia.
Al-Quran: "Say Your Prayers Before Prayers For You Are Said".

Rabu, 19 November 2008

MANISNYA WANITA ISLAM

Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang lelaki soleh.
Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 1,000 orang lelaki yang jahat.
2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
Wanita yang memberi minum susu badan kepada anaknya akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
Wanita yang melayan dengan baik suaminya yang pulang ke rumah dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.
wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba
wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah S.W.T. dengan penuh rahmat
wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah S.W.T. dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan disanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah S.W.T memberi 12 tahun pahala ibadat.
Wanita yang memerah susu binatang dengan 'bismillah' akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.
Wanita yang menguli tepung gandum dengan 'bismillah' Allah S.W.T. akan berkatkan rezekinya.
Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti menyapu lantai di Baitullah.
Wanita yang menjaga solat puasa dan taat pada suami, Allah S.W.T akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.
Wanita yang hamil akan mendapat pahala berpuasa pada siang hari.
Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah S.W.T mengurniakan satu pahala haji. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin dia aka dikira sebagai mati Syahid.
Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun) maka malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.
Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah S.W.T akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.
Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emak dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.
Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.
Semua orang akan di panggil untuk melihat wajah Allah S.W.T. di akhirat tetapi Allah S.W.T akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.
wassalam.
(dipetik daripada Bayan Mastura Oleh Syed Ahmad Khan: Januari 1992)